Pages

Labels

Thursday, 20 December 2012

Berikut ini adalah tips memilih makana sehat : TIPS MEMEILIH MAKANAN SEHAT

PEMBUATAN BRIKET BIOARANG SAMPAH ORGANIK

Karena keberadaan sampah yang terus meningkat, oleh karena itu perlu adanya upaya penanganan sampah organik, salah satunya adalah dengan pembuatan briket bioarang. Selain dapat mencegah penumpukan sampah dan mencegah adanya sumber penyakit, pembuatan briket bioarang ini juga dapat menjadi salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan tanpa menimbulakan pencemaran udara yang cukup besar. PEMBUATAN BRIKET BIORANG SAMPAH ORGANIK

Wednesday, 19 December 2012

MENGOLAH SAMPAH ORGANIK MANDIRI

Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.
Berikut ini adalah cara mengolah sampah organik mandiri.

Tuesday, 18 December 2012

DAUR ULANG SAMPAH KERTAS


PENGOLAHAN DAUR ULANG SAMPAH KERTAS

  1. LATAR BELAKANG
Kertas merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam kegiatan sehari-hari, sehingga pemakaian kertas setiap harinya berjumlah sangat besar. Pemakaian kertas tersebut seperti surat kabar, majalah, buku, kemasan, surat-surat, kertas faks, fotokopi dan kertas cetak. Kebutuhan kertas yang berjumlah besar itu selain mendorong produksi industri kertas, ternyata juga menimbulkan masalah-masalah lain seperti masalah lingkungan, yang di dalamnya mencakup masalah-masalah penebangan pohon di hutan, sampah, pencemaran air dan udara.
Saat ini kebutuhan bahan kertas, sebagian besar dipenuhi dari serat kayu. Semakin panjang serat, semakin kuat dan tahan kertas yang dihasilkan. Serat kayu yang panjang ini terdapat pada pohon pinus. Sedang serat kayu yang pendek berguna untuk kehalusan kertas, pohon jenis ini banyak terdapat di Indonesia. “kertas adalah bahan tipis dan rata yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan adalah serat alami mengandung selulosa dan hemiselulosa”.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa masalah sampah kertas memberi dampak yang cukup serius bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk pengelolaan sampah kertas yaitu dengan mengolahnya menjadi kertas kembali. Oleh karena itu, dalan laporan ini kami mengambil judul ”Daur Ulang Sampah Kertas”.

  1. TUJUAN
1.      Mahasiswa mampu melakukan pengolahan sampah kertas dengan cara mendaur ulang.
2.       Untuk mengetahui manfaat dari kertas daur ulang dari sampah kertas putih.

  1. DASAR TEORI
Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali.
Sampah kertas adalah sampah yang termasuk sampah anorganik yang sangat sulit diuraikan dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai bahkan sampai puluhan tahun. Sampah kertas selain mengganggu lingkungan juga menim-bulkan berbagai masalah yang lain, seperti pencemaran lingkungan dari limbah pengolahan kertas dan pencemaran dari sampah kertas. Untuk membantu mengurangi sampah kertas yaitu dengan cara mendaur ulang sampah tersebut. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh produksi kertas.
Menurut Lester (1994: 66). Cara mengatasi masalah sampah kertas yaitu pencegahan limbah pada sumbernya (produksi bersih), yaitu mengurangi penggunaan bahan baku, air dan energi, menghindari pemakaian bahan baku beracun, seperti memproduksi kertas yang berbahan non kayu, tidak memakai khlorine (pemutih kertas, yang bisa menyebabkan pencemaran air), dan penanganan pencemaran setelah terjadinya limbah (end of pipe treatment ) yaitu dengan mengolah limbah yang dihasilkan.

  1. ALAT DAN BAHAN
Alat
1.      Saringan setrimin
2.      Kain
3.      Blender
4.      Ember
5.      Sablon
6.      Papan dan alat pemberat
7.      Pengepres batako
8.      Panci alat pengaduk
9.      Kompor minyak
10.  Spon

Bahan
1.      Kertas bekas
2.      Tepung kanji
3.      Pewarna makanan
4.      Serat batang pisang
5.      Air

  1. PROSEDUR KERJA
1.         Pembuatan Lem Kanji
a.    Menakar 4 bagian air dengan 1 bagian tepung kanji dituangkan ke dalam panci
b.    Melakukan pengadukan hingga rata antara air dengan tepung kanji
c.    Memanaskan diatas kompor sambil dilakukan pengadukan hingga membentuk warna transparan secara merata dan mengental
d.   Mematikan kompor dan biarkan lem dingin

2.         Melakukan Pembuatan Plup (Bubur Kertas)
a.     Merobek-robek kertas/Koran bekas menjadi kecil-keci
b.    Merendam dalam air selama 24 jam
c.     Memblender kertas yang telah direndam hingga menjadi bubur
d.    Menuangkan plup ke dalam ember



3.         Pembuatan Kertas Daur Ulang
a.    Menambahkan air kedalam plup secukupnya dan lem kanji, kemudian diaduk hingga rata
b.    Menyaring adonan dengan menggunakan screen sablon
c.    Meletakan spon  dilantaidan letakkan diatasnya cetakan dengan strimin
d.   Meletakkan kain yang sudah dibasahi dengan air diatas cetakan
e.    Menuangkan adonan diatas kain dan diratakan dengan alat (tidak terlalu tebal/tipis)
f.     Menutup dengan kain basah lagi
g.    Menuangkan adonan diatas kain dan diratakan  dengan alat (tidak terlalu tebal/tipis)
h.    Melakukan berulang secara berlapis – lapis hingga cetakan penuh
i.      Menutup lapisan atas dengan kain basah dan dipres dengan  meletakkan papan pemberat di atasnya (batako/batu)
j.      Membiarkan selama 1 hari untuk mengurangi kadar air

4.         Hasil (Output)
a.     Memastikan kertas sudah kering sebelum diangkat
b.    Mengangkat sepasang demi sepasang dengan hati-hati
c.     Menjemur ditempat yang panas hingga kering
d.    Mengangkat kertas dari kain satu persatu dengan hati-hati
e.     Menyetrika kertas daur ulang yang telah jadi

  1. PEMBAHASAN
Dari data diatas dapat di analisis beberapa hal yang harus di perhatikan dalam proses daur ulang, diantaranya :
1.      Merobek kertas bertujuan agar air lebih cepat meresap ke serat- serat kertas.
2.      Merendam kertas yang telah dirobek- robek dengan air dalam waktu 24 jam, hal ini bertujuan agar serat kertas cepat lunak
3.      Saat memblender kertas koran, volume air jangan terlalu sedikit, hal ini dimaksudkan agar kertas koran lebih mudah dihancurkan, namun bila kekuarangan air kemungkinan akan menyebabkan blender rusak.
4.      Menuangkan bubur kertas yang telah diblender ke atas kain kasa dan meratakan bubur kertas, hal ini bertujuan agar hasil dari permukaan bubur kertas menjadi rata.
5.      Meletakkan pemberat di atas kain kasa yang telah diberi bubur kertas dan ditekan (press), hal ini bertujuan agar bubur kertas lebih padat dan mengurangi volume air pada bubur kertas.
6.      Menjemur di bawah sinar matahari, hal ini bertujuan agar bubur kertas menjadi kering

  1. KESIMPULAN
Daur ulang kertas dapat dilakukan untuk mengurangi adanya sampah kertas. Hasil dari kertas daur ulang ini dapat digunakan kembali untuk membuat kerajinan atau produk lain yang lebih bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi dan menpunyai nilai jual. Selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, proses daur ulang kertas juga dapat membuka lapangan pekerjaan 



CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR

Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah untuk mencegah penyebaran penyakit. Tangan kita sendiri justru seingkali menjadi perantara dari berbagai bakteri untuk masuk ke dalam tubuh kita. Agar memperoleh hasil yang maksimal, Anda sebaiknya mengetahui bagaimana teknik mencuci tangan yang benar. Berikut ini adalah video mencuci tangan yang bak dan benar.

PERANAN CACING TANAH TERHADAP KETERSEDIAAN HARA DI DALAM TANAH

Pengaruh cacing tanah pada penyediaan hara bagi pertumbuhan seharusnya  diperhitungkan untuk menekan penggunaan pupuk. Cacing tanah mempengaruhi siklus dan perubahan dari hara di dalam tanah melalui peranannya pada sifat biologi, kimia dan fisik tanah.  Besar pengaruh dari cacing dipengaruhi oleh kelompok secara ekologi dan ukuran cacing, tumbuhan, bahan induk tanah, iklim, waktu, dan sejarah penggunaan
(Zhang et al. 2007). Pada ekosistem padang penggembalaan, kehadiran sejumlah cacing tanah menjadi indikator dari kesuburan tanah.   Peranan cacing tanah pada sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang dapat meningkatkan kesuburan tanah antara lain :
1. Memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan hara dalam tanah. 
Satchell (1983) melaporkan bahwa cacing tanah mempunyai kontribusi yang penting pada struktur tanah dan pembentukan agregat tanah. Hasil uji oleh Blanchart’s (1992) di lapangan menunjukkan bahwa kerusakan agregat pada padang rumput di daerah tropis dapat diatasi oleh cacing (Megascolecidae): tanah yang diinokulasi dengan cacing tanah memiliki 12.9% makroagregat    (> 2 mm) setelah 3 bulan; dan makroagregat menjadi 31,7% setelah 6 bulan dan menjadi 60,6% setelah 30 bulan inokulasi cacing. Agregat yang dibentuk oleh cacing memiliki stabilitas terhadap air yang lebih tinggi. Dengan meningkatnya stabilitas agregat, bahan organik yang terkombinasi akan lebih tahan lama di dalam tanah dan tidak didekomposisi dengan mudah.  Ditambah lagi saluran/ lubang dari cacing penuh dengan kotoran cacing baik.  Kotoran-kotoran yang diproduksi terus menerus akan memproduksi pori nonkapiler, selanjutnya memperbaiki ventilasi dan permeabilitas, dan memperbaiki struktur tanah.
2. Meningkatkan dan menstabilkan suplai hara tanah
Cacing dapat mengubah sifat fisik dan kimia tanah, memperlancar proses mineralisasi bahan organik, dan menstabilkan siklus hara (Parkin dan Berry, 1999). Nisbah C/N dari bahan organik berkurang dengan cepat dengan adanya aktifitas cacing tanah (Amador et al. 2003). Semua hal tersebut berkontribusi terhadap perubahan bentuk N organik, P dan K yang terikat menjadi ke bentuk yang tersedia bagi tanaman dan memperpendek masa penyediaan hara. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanah yang dipengaruhi oleh cacing tanah selalu memiliki bahan organik, total N, kapasitas tukar kation (KTK),  Ca, Mg, dan K yang dapat dipertukarkan,  N dan P  tersedia yang lebih tinggi (Cortez et al, 2000 ; Sabrina, 2007). Hal ini disebabkan karena aktifitas cacing tanah sangat meningkatkan konsentrasi N  inorganik (terutama NH4+-N) dalam tanah.  Kandungan N mineral (NO3-N+NH4+- N), total karbon, total nitrogen, dan biomasa mikroba meningkat pada lahan yang diinokulasi cacing tanah dan jika dilakukan pengembalian residu tanaman gandum pada sistem rotasi tanam gandum dan padi, hasil ini menunjukkan adanya fungsi ganda dari cacing tanah dengan peningkatan biomassa mikroba dan peningkatan mineralisasi N organik (Li et al. 2002).   Aktifitas cacing tanah meningkatkan permeabilitas tanah dan juga memungkinkan meningkatnya kehilangan nitrogen akibat pencucian. Walaupun inokulasi cacing tanah pada tanah yang mengalami pengembalian bagian atas tanaman di permukaan tanah meningkatkan pencucian nitrogen, namun kehilangan N yang berasal dari pupuk tidak dijumpai dalam jumlah yang cukup berarti (Wang et al, 2004).
3. Hara yang dilepaskan ke dalam tanah melalui aktifitas metabolisme cacing tanah
Cacing tanah dan sekresinya kaya akan hara dan dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman.   Sebagai contoh cairan ekstrak cacing tanah mengandung    Mn Zn ,  Ca , Cu , Mg , Fe , Na, K, dan Se
Namun jenis dan kandungan hara bervariasi tergantung kondisi lingkungan tempat hidupnya (Li  et al. 2005). Tubuh cacing juga merupakan sumber hara yang potensial.  Tubuh cacing dapat terdekomposisi secara sempurna hanya dalam 4 hari saja setelah cacing itu mati dan 70% N yang berasal dari tubuh cacing akan diserap tanaman setelah 16 hari.  Cacing tanah juga melepaskan hara ke dalam tanah dari  aktifitas metabolismnya    (Whalen et al. 1999). Amador  et al. (2003) memperhitungkan N organik yang lepas dari cacing tanah yang mati mencapai 21.1-38.6 ton ha setiap tahun. Sebagai tambahan, cacing tanah memotong sisa tanaman menjadi ukuran yang kecil, dan selanjutnya akan didekomposisi oleh protozoa dan mikroba tanah. Sementara itu,ada hubungan yang langsung dan tidak langsung antara cacing tanah dan mikroba dalam  siklus N dan P di dalam tanah melalui perannya dalam mengubah jumlah, jenis dan struktur mikroba dan meningkatkan pelepasan hasil metabolismenya.
4. Peranan cacing tanah terhadap peningkatan serapan hara oleh tanaman (efektifitas cacing tanah)
Kontribusi cacing tanah dalam meningkatkan serapan hara P oleh tanaman  Setaria splendida lebih tinggi dibandingkan kontribusi dari jamur mikoriza arbuskula (Sabrina et al, 2007).  Bahkan kehadiran cacing tanah dapat mengurangi besar kontribusi jamur mikoriza dalam meningkatkan serapan P oleh tanaman.